Pernah menghadapi bayi muntah secara tiba-tiba sesaat usai menyusui?
Bagi para ibu atau orang tua yang memiliki bayi, mungkin sering mengalami hal
demikian. Muntah pada bayi atau dalam istilah medis disebut Gastroesophageal Reflux (GER) memang
kerap terjadi pada bayi usia 0-3 bulan bahkan bisa berlanjut hingga 1 tahun.
Tidak perlu khawatir, hal ini tidak akan terjadi terus menerus, biasanya usia 3
bulan ke atas, intensitas muntah sudah berkurang atau bahkan tidak terjadi
lagi.
Muntah pada bayi atau yang lebih dikenal dengan sebutan gumoh, umumnya
terjadi karena asupan air susu yang masuk ke dalam lambung terlalu banyak
sementara lambung bayi masih kecil sehingga tidak dapat menampung dan akhirnya
keluar dari mulut. Jika anda ingin mengurangi terjadinya bayi sering muntah , ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Menyusui Dengan Porsi Kecil Tapi Sering
Ada baiknya para ibu memperhatikan jumlah ASI atau susu formula yang
diminum oleh bayi. Air susu yang masuk terlalu banyak atau berlebihan dalam
sekali minum dapat memicu terjadinya gumoh. Untuk mensiasati agar tidak muntah,
berikan air susu dalam jumlah yang sedikit atau cukup namun dengan intensitas
sering sehingga lambung dapat menampung dan bekerja dengan baik sesuai asupan
air susu yang masuk.
2. Sendawakan Bayi
Cara menggendong bayi dengan posisi tubuh bayi sedikit ditegakkan selama kurang lebih 15-30 menit
dapat membantu timbulnya sendawa. Mengapa bayi perlu dibuat bersendawa setelah
minum susu? Ini akan membantu keluarnya gas dalam perut bayi. Gas yang terlalu
banyak dalam perut bayi tidaklah baik karena dapat membuat isi lambung naik dan
terjadi muntah.
3. Hindari Posisi Tengkurap
Apabila bayi
sudah bisa tengkurap, hindari untuk membaringkannya dengan posisi tengkurap
setelah minum susu. Akan lebih baik jika posisikan bayi dalam keadaan duduk
terlebih dahulu dalam beberapa menit. Posisi tengkurap tidak baik dilakukan
ketika perut sedang penuh atau kenyang karena akan memberikan tekanan pada
bagian perut bayi.
4. Ganti Susu Formula
Khusus untuk
bayi yang minum susu formula, apabila gumoh terjadi diiringi dengan turunnya
nafsu makan, perubahan feses, timbulnya gas berlebih serta tanda-tanda alergi,
sebaiknya melakukan konsultasi ke dokter spesialis anak untuk mengetahui susu
apa yang cocok. Sekitar 5% bayi dapat mengalami alergi susu dan juga kesulitan
mencerna protein pada susu sapi sehingga ada sebagian bayi yang tidak cocok
dengan susu tertentu.
5. Usap Lembut Punggung Bayi
Agar bayi
tetap merasa nyaman usai menyusu, usap lembut punggungnya sambil digendong.
Begitu pula ketika bayi mengalami muntah, setelah ia muntah tenangkan dengan
usapan lembut pada bagian punggung. Anda juga bisa mengoleskan sedikit minyak
telon pada punggung dan bagian perut untuk membantu keluarnya gas dan membuat
tubuh bayi tetap hangat. Lakukan cara
menggendong bayi dengan perlahan dan tenang untuk mencegah bayi dari rasa
stress sesaat setelah gumoh.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Please Comment About LED ?